Kerana seekor kucing

Wednesday 27 July 2011
Bukan sesuatu yang mudah untuk menempuhi perjalanan hidup kita didunia ini.Berbagai masaalah yang harus kita tempuhi,mudah untuk kita berkata setiap rintangan yang kita hadapi itu akan mendewasakan kta dan menjadikan kita lebih matang,bagi ku tiap masaalah itu pun boleh membuat aku menjadi lemah dan cepat tua,mudah jatuh sakit dan kecewa..
Sebagai manusia bagaimana mungkin aku  hendak lari dari apa saja yang telah tercatat menjadi tetamu kehidupan ku,semua kita tidak mau,tapi dari setiap masaalah punca nya semua bermula dari sikap kita sendiri'Allah tidak pernah zalim,itu yang benar.Kita sendiri yang menzalimi diri kita.
Aku mempunyai masaalah sikap yang tidak pandai bersyukur walaupun aku seperti orang yang tahu bersyukur..Kalau berdoa selepas solat aku akan meminta apa saja yang baik untuk dunia dan akhirat.tapi kita tetap menyedari ada diantara doa kita terhijab,lantas hati ku pun berbisik..kenapa bertahun tahun doa yang sama tapi tetap tidak dimakbulkan.

Suatu hari,sewaktu aku sedang membaca buku,ketenangan ku terganggu dengan kehadiran suara seekor kucing yang mengiau-ngiau dipintu dapur rumah ku.Lantas aku bangun menuju kedapur dan kucing itu tetap saja mengiau dengan nyaringnya.Aku terus memberinya makanan dengan spontan .seketika kucing itu diam tapi sebaik habis dia mengiau lagi,aku bingkas lagi dan memberinya tapi hati ku sedikit jengkel,kali ini pun dia diam,aku kembali keruang tamu dan menerus bacaan ku,tapi belum sempat aku menghabis sebaris ayat dia mula lagi..kali ini semakin nyaring suaranya.Disebabkan tidak tahan aku kedapur lagi tapi kali ini aku begitu marah,ku ambil sepenggal ikan dan ku campak jauh,jatuh diatas pasir,kucing itu bergegas hendak makan tapi malangnya ikan itu agak kotor .selepas makan kucng itu mengiau dengan lebih nyaring lagi..kali ini aku bukan marah lagi tapi dah lebih lantas ku sepak kucing itu dengan kuat,baru lah kucing itu beredar dari pintu dapurku.
Tapi hati ku tersentuh selepas menyepaknya,seketika aku termenung dan berfikir ,biasanya tidak pernah ada kucing yang bersikap begitu .Ini lah pertama kalinya,ada apa gerangannya,lantas hatiku berbisik,begitu lah sikap mu dan Allah menunjuknya melalui seekor binatang,,tidak kau malu.
Bagai terhiris hati ku dan begitu malunya aku,selama ini begitu lah sikap dalam memohon dan berdoa pada Allah.
Akhirnya aku menyedari manusia memberi binatang makanan berbagai cara,adakala disuap,dilonggokkan tidak kira tempat itu bersih atau kotor,adakala diletak didalam bekas,adakala di lempar dimukanya..Begitu lah Allah memberi rezeki kepada kita mahluknya ada secara bersih.ada secara kotor,ada separuh bersih dan separuh kotor,ada secara terhormat,secara hina,ada secara rahmat dan ada secara istidraj.Semuanya mengikut sikap kita sendiri tapi kebanyakan manusia tidak sedar termasuk aku kecuali golongan yang mata hatinya terbuka..

0 comments:

Post a Comment