Thursday 15 September 2011
Maulaya!
melintasi batas-batas
suara petaka manusia
yang merapati lubuk jiwa menghadirkan keraguan
dan timbulnya berbagai persoalan..

Aku disini... tidak sampai kemana-mana
Acap kali tersungkur... lemah hampir kecundang
telah hilang iqamah telah ranap tawadhuk
termakan fitnah amal perbuatan
terkhayal seakan tuhan.menghukum amal

Tersingkapnya tirai hijap
apakah telah ada persediaanya
alangkah baiknya jika pintu pintu lain 
berada dibelakang gerbang kesabaran
makam kemuliaan terlalu jauh dicapai tangan
Saat aku berpaling masih diluruskan

Maulaya.
aku cuba bersembunyi
kuucap kalimat kalimat kesabaran
bagai diserang tebasan pedang
dikala berjihad dengan perasaan dan hasutan
tepat sasarannya
tiada batas-batas yang dapat mencegah
dari kemusnahan..kehancuran 

Wahai yang mengulang-ulang
kuhalau takdir demi takdir tanpa malu
dengan jiwa yang rakus..
mampukah ku dekati mu dalam sirku
teman dalam sendirianku dan menemani aku dalam pergaulan
hingga terhapus  kejahilan dari sudut yang terbatas 
Jangan sampai nikmat mu terputus





 

0 comments:

Post a Comment