Maulaya!
melintasi batas-batas
suara petaka manusia
yang merapati lubuk jiwa menghadirkan keraguan
dan timbulnya berbagai persoalan..
Aku disini... tidak sampai kemana-mana
Acap kali tersungkur... lemah hampir kecundang
telah hilang iqamah telah ranap tawadhuk
termakan fitnah amal perbuatan
terkhayal seakan tuhan.menghukum amal
Tersingkapnya tirai hijap
apakah telah ada persediaanya
alangkah baiknya jika pintu pintu lain
berada dibelakang gerbang kesabaran
makam kemuliaan terlalu jauh dicapai tangan
Saat aku berpaling masih diluruskan
Maulaya.
aku cuba bersembunyi
kuucap kalimat kalimat kesabaran
bagai diserang tebasan pedang
dikala berjihad dengan perasaan dan hasutan
tepat sasarannya
tiada batas-batas yang dapat mencegah
dari kemusnahan..kehancuran
Wahai yang mengulang-ulang
kuhalau takdir demi takdir tanpa malu
dengan jiwa yang rakus..
mampukah ku dekati mu dalam sirku
teman dalam sendirianku dan menemani aku dalam pergaulan
hingga terhapus kejahilan dari sudut yang terbatas
Jangan sampai nikmat mu terputus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment