PERLUKAH KITA MENGINGATI MATI

Friday 12 August 2011
Mati satu kejadian yang pasti akan dihadapi oleh manusia,satu kejadian yang tak mungkin dapat dihindarkan dengan cara bagaimana sekali pun tak kira kaya,miskin sihat atau sakit,pandai atau bodoh mati adalah kejadian yang paling hebat.yang pasti mendatangi kita.
Begitu ia satu kejadian yang hebat maka melupakan mati adalah satu perbuatan atau kebodohan yang tak dapat dipertanggung -jawapkan.Mengingati  satu kejadian yang hebat yang pasti mendatangi kita bukanlah satu kebodohan tapi satu jalan untuk kita sedar betapa kita lalai untuk mencari pengertian tentang hidup dan atau tentang diri kita sendiri.

Apatah lagi kalau seratus peratus manusia itu langsung tidak mengingati mati sedangkan dia  pasti mengalaminya,berarti dia  akan menempuh satu kejadian yang hebat dalam keadaan membabi buta.Iaitu dia menempuh kejadian yang hebat dalam keadaan seratus peratus buta tanpa ilmu dan iman tentang kejadian itu.

Jadilah dia seorang musafir yang memasuki daerah yang sama sekali baru baginya dalam keadaan gelap gelita,pasti langkahnya terbata-bata,tak mungkin sekali melangkah didalam gelap dengan hati yang bimbang dan takut.

Begitu lah keadaan roh kita manusia yang telah mati tapi semasa hidupnya tak pernah mengingati mati dan tak mempunyai kepercayaan betapa hebatnya kejadian itu, Ingat lah firman Allah;
"Ingat lah !Bila roh sudah sampai dikerongkongan dan dikatakan kepadanya siapakah yang dapat menyembuhkan?Dan dia yakin bahawa sesungguhnya itu lah waktu perpishan dengan dunia dan bertaut betis kiri dengan betis kanan.Dan kepada Tuhan mu lah pada hari itu kamu dihalau.(AL_QIYAMAH:26-30)

Dan nyata sekali mengingati mati itu bukan lah menyebabkan kesengsaraan batin mengingati nya bermaksud kita beriman dan mempercayai tentang sukarnya saat kita menghadapi mati tanpa iman. Disaat tiada siapa yang dapat menolong yang merupakan perpisahan antara satu alam dan kembali kealam yang lain,yang saat menghilangnya seluruh kekuatan ,naluri,syahwat dan segala hal kebiasaan manusia.
Mengingatinya bukan berarti kita berhenti dari berusaha dalam kehidupan tapi mengingati adalah dengan hati nurani  dan iman.

AL_Bukhari meriwayatkan hadith dari Aisyah ra. bahawa sebuah bekas kulit berisi air  terletak dihadapan Rasulullah saw.Baginda memasukkan kedua tangannya kedalam air lalu mengusapkan kedua tangannya itu kewajahnya seraya berkata."Tidak ada tuhan selain Allah,sesungguhnya dalam kematian terdapat sakarat."Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya dan berkata:Kepada Kekasih Tertinggi hingga nyawa itu tercabut! Setelah itu bergetar lah seluruh tangannya."

Untuk itu sama-sama kita merenungkannya Rasulullah insan yang terpilih dikasihi Allah masih merasakan sakarat dalam kematian, apatah lagi kita,moga dapat diriku dan kita semua menanam didalam hati kita bahawa kehidupan dibumi ini hanya lah sementara dan dibatasi dengan ajal,akhir kehidupan pasti datang baik yang beriman atau yang kafir.

"DZA I"QATUL MAUT,"(merasakan mati) bahawa dalam ayat diatas adalah mengatakan hal itu adalah satu rasa.Rasa yang tidak mungkin dapat dihindari oleh manusia maupun binatang.

Kusudahi dengan bait syair dari sasterawan Arab'
Siapa yang tak mati dimasa muda
ia pasti mati dimasa tua
kematian itu memiliki cawan
dan setiap orang merasakannya

Kematian itu pintu 
setiap orang pasti memasukinya
Oh,alam apa gerangan..
disebalik pintu itu..

Semoga bermanfaat



0 comments:

Post a Comment